Saturday, May 26, 2007

Semua terasa indah pada waktunya

This article comes from my new brother in Rotary. He prefers this article to be anonymous. Let Christ's love be spread by itself, he said. To me, his life is more than rich spiritually. Up and down. Rotating. Progressing.

I met this open minded gentleman in Solo on a Rotary International District 3400 meeting a few months ago. I am very lucky of being a Rotarian. Friends are everywhere, borderless. Nationwide. Worldwide.

Enjoy reading!
------

Hari Minggu pagi ini, aku bersama istriku sedang menuju Gereja HKY Surabaya. Bukan bermaksud mengikuti Misa, karena pada Malam Minggu kemarin kami sudah mengikuti Misa, melainkan membeli makanan untuk breakfast. Ya, di Gereja kami mempunyai langganan penjual2 makanan yang hampir setiap Minggu pagi mesti kami datangi.

Sambil mendengarkan siaran dari Wijaya FM 103.5 dari radio di mobil yang memutar lagu2 rohani dan petikan2 ayat2 Alkitab disertai renungan. Pagi ini, renungan adalah mengenai Kasih Allah yang tidak terhingga buat kita.

Entah darimana mulainya, pelahan-lahan, aku mulai teringat akan perjalanan hidupku selama 51 tahun ini, khususnya selama 28 tahun terakhir perjalanan hidupku. Pelbagai pengalaman telah kualami, suka-duka, pahit getir hingga yang membahagiakan, termasuk pengalaman2 berkelana di dunia spiritual mencari "Tirta Kamandanu", "Sang Guru Sejati", "Sang Sumber dari Segala Pencipta", jatuh bangun, terjeblos kedalam kekeliruan2, hingga bangun lagi dari keterpurukan, dan macam2 lagi.

Aku juga teringat, beberapa orang teman akhir-akhir ini strongly recommended agar aku kembali menekuni agama Katolik secara murni dan melepaskan segala "kekuatan2 negatif" yang berada di sekelilingku. Bahkan ada yang menyarankan agar aku meniru Ayub, bersedia membuang "segalanya" demi Tuhan dan rela kehilangan segala sesuatunya sampai titik NOL, untuk kemudian dibangkitkan oleh Tuhan. Aku sadar bahwa mereka semua mengasihi aku, seorang Hamba Tuhan yang lemah dan tidak berdaya ini.

Perjalanan hidupku sudah cukup panjang, musibah demi musibah telah banyak aku lalui. Aku pernah dipakai Allah untuk menyembuhkan orang-orang dari penyakit2 yang cukup berat. Seorang teman Katekis (aku pernah menjadi Katekis selama 4 tahun) bahkan menyebutku sebagai orang yang bisa ber"nubuat" :-) . Adik kandungku yang terkecil dan amat kusayangi memperoleh karunia clairvoyant sejak lahirnya. Pengalaman2 hidup nyata kami (adikku dan aku) menyibak keanehan2 di dunia ini menyebabkan kami banyak bergaul dengan orang2 dari lintas agama. Agama bagiku adalah guidance untuk mencapai Allah Bapa. Dalam hal ini, aku telah memilih Katolik sebagai Agama peganganku dan Yesus sebagai Teladan dan Messias-ku yang mengantarkan aku kepada Allah Bapa. Adikku lain lagi, dia memilih Tao karena alasan2 dan pengalaman2 nyata dan pribadi yang telah dialaminya.

Pada saat ini, tiba-tiba aku disergap oleh rasa keharuan yang memuncak, dan tidak sadar aku menitikkan air mata. Entah kenapa. Tetapi yang jelas aku merasa bahwa betapa aku amat mencintai Yesus, Juru Selamatku. Aku juga sadar, betapa Yesus juga telah terlebih dahulu amat mencintaiku. Walaupun secara duniawi, saat ini aku berada dalam keadaan yang sulit, terutama dalam hal pekerjaan/bisnis, namun sekali lagi -entah kenapa- aku merasa betapa aku amat mengasihi Yesus, dan betapa DIA juga mengasihi aku, dan aku amat bahagia karenanya. Maka, secara spontan aku ingin menuliskan perasaan yang demikian indah ini, namun aku sadar bahwa aku tidak bisa menuangkan semuanya dalam bentuk kata2 yang memadai karena keindahan ini hanya bisa sempurna dirasakan tetapi tidak sempurna bila diungkapkan. Yang bisa kulakukan adalah membagi pengalaman spiritual ini kepada teman-teman semua, yang mengasihi aku, dan yang aku kasihi. Aku juga ingin mengatakan kepada Anda-anda semuanya bahwa
Yesus juga sangat mengasihi Anda semua.
AMIN.

Surabaya, 16-Juli-2006.

No comments: