Wednesday, April 18, 2007

Thank you Mahendra, thank you Darby, thank you Archimedes

To end my day I want to thank Mahendra (I call him MD) as he approved my offer to get involved in my personal project called reciprocal coaching. It's a coaching session where I and he will take turn to coach each other. I chose MD simply because I believe he was chosen by Him to coach me in planning my life ahead. Also because I know he has something resourceful inside. In short, I believe he has the capacity to do it and hopefully I have mutual volume for him so we may take equal benefit from each other.

It was a book titled "LEVERAGE, How to Create Your Own Tipping Points in Business and in Life" by Darby Checketts who brought us to this coaching idea. We will use this book as our coaching manual to implement the 25 Leverage keys in our life. Let's work on it MD! And together we will find out what His plan for us as we are asked to make plan on our life. Let's see it as a planning alignment with Him.

Since Darby, the writer of the book, gets the inspiration from Archimedes, so I want to thank this fabulous mathematician and physicist, too; for his motivational lines "...Give me a lever long enough and a place to stand, and I could lift the world".

Thank you MD, thank you Darby, thank you Archimedes!

Happy Birthday my beloved twin bro and sis!

I have a twin brother and sister, Anton and Ita Maryanto. I call them Plentoes and Menik instead. I forgot where I got the names from. Ita passed away on September 13, 2006. Brain tumor brought her to heaven in peace. Today is their 39th birthday. I believe today my late sister, Ita, is having her Birthday Party with her family of heaven. Since I'm not invited yet, I send her a bunch of flowers, clean her grave and pray for her. I ask her not to forget me while enjoying the party.

I went to the graveyard very early in the morning. I wanted to be the first person who passed a lovely line "Many Happy returns of the day" to her. I did talk to the grave, alone in there. You may think I'm silly. I am!

I imagine today her grave will be covered by flowers. Everybody in my family do the silly thing as I did, including her twin brother and his family. Love is silly, isn't it?

Happy Birthday my beloved brother and sister. All the best for you all. May blessed days ahead be with you.

Friday, April 13, 2007

Tetangga latah membawa berkah

Saya bukanlah orang yang rajin memperhatikan tetangga. Bukannya nggak peduli sama mereka, tapi gimana memperhatikan kalau pulang kantor cuma ditemani bulan. Kalau weekend sesekali kita memang papasan dan kita bertegur sapa.

Yang menarik perhatian buat saya adalah tetangga depan rumah. Benar-benar persis di depan rumah. Ada yang aneh dengan mereka. Kayaknya mereka adalah pasangan suami-isteri yang "latah" atau isteri yang "latah" tapi sangat dominan jadi suami selalu mengabulkan ke'latahan'nya. "Latah"nya mereka sangat kasat mata, bukan kasat telinga hehehe...

Kelatahan pertama. Sekitar 2 tahun yang lalu saya terpaksa merenovasi rumah karena kuda-kuda di salah satu kamar di lantai atas jatuh akibat digerogoti rayap. Setelah renovasi rumah saya selesai, saya perhatikan kok banyak tukang di depan. Dan wajahnya bukan wajah-wajah tukang saya yang tampaknya orang Solo tulen. Ternyata itu tukangnya sang tetangga. Ooo...rumahnya dicat ulang.

Kelatahan kedua. Beberapa bulan lalu saya terpaksa merenovasi taman yang sudah sangat tidak terurus. Konsultan landscape saya datang. Selang beberapa minggu kemudian pekerjaan dimulai. Mandor taman dan tukang taman mulai mengikis rumput lama. Satu colt tanah dikirim. Pohon-pohon, mulai dari pohon besar, semak, dan rumput datang dalam dua kloter. Tiga batang pohon palem sadeng yang tinggi batangnya sekitar lima meter memang menarik perhatian. Rupanya sang tetangga bertanya kepada pembantu saya: "Itu pohon-pohon buat apa?" Si Dar, housekeeper andalan, memberitahu bahwa saya lagi renovasi taman. Suatu pagi saya liat ada orang duduk-duduk di pinggir jalan, saya pikir tukang taman saya karena saya nggak hapal wajahnya. Saya bilang ke Dar untuk menyuruhnya masuk saja, nggak enak dia duduk di pinggir jalan di trotoar tetangga depan. Si Dar dengan entengnya bilang: "Bu itu tukang taman depan rumah." Hah?!

Seminggu setelah renovasi taman, saya lihat rumput-rumput di depan rumah mulai tumbuh bagus. Melihat rumah tetangga juga indah. Saya cuma berpikir, seandainya semua tetangga saya latah, pasti lingkungan jadi lebih indah. Inilah latah yang membawa berkah. Saya bersyukur punya tetangga latah. Mereka jadi inspirasi bagi diri saya untuk terus menjadi contoh hehehe... karena ada tetangga latah(baca: pengikut) maka saya berhak mengangkat diri sebagai leader. Bukankah syarat seorang pemimpin harus punya pengikut? Terima kasih tetangga, engkau membuat diriku berharga.

Sunday, April 8, 2007

Paskah, sebuah kebangkitan cinta

Paskah kali ini membaca cerita tersendiri. Saya sengaja datang ke gereja satu setengah jam lebih awal. Alasannya sederhana, saya tidak ingin repot mencari tempat parkir dan tempat duduk. Saya ingin memastikan mendapat tempat duduk terbaik untuk hari istimewa ini.

Dua hari berturut-turut saya mengikuti misa di Gereja St. Servasius, Kampung Sawah, dua hari berturut-turut pula saya duduk di samping seorang anak yang hebat berusia sekitar 5-6 tahun. Sebuah kebetulan? Apakah ada kebetulan di dunia ini? Saya tidak yakin.

Sorot mata anak itu tajam dan yang membuat saya kagum adalah anak sekecil itu sudah tampak bisa menikmati misa yang panjangnya luar biasa (sampai 3 jam). Bagaimana mungkin? Tuhan menjawab pertanyaan dalam hati saya dengan membiarkan mata saya menatap ke Altar dan melihat seorang pria sederhana setengah baya keluar bersama dua orang lainnya untuk membacakan Alkitab dengan cara dinyanyikan (pasio). Anak lain yang duduk di samping si anak hebat berkata: "Itu Bapak kamu...jadi Yesus ya...". Hmmm... Pria setengah baya yang berperan sebagai Yesus adalah bapak dari anak hebat di samping saya. Sebuah bukti, pendidikan iman memang dimulai dari rumah. Sang Bapak telah menjadi contoh bagi anaknya. Saya menangkapnya sebagai kebangkitan di keluarga sederhana ini dan mungkin kebangkitan ini sudah berlangsung sejak lama sekali dan mereka tetap memupuknya. Sebuah kebangkitan yang abadi. Cinta adalah perekatnya.

Saya berkaca diri. Apa kebangkitan yang terjadi dalam diri saya? Saya mencoba menebak, mungkin kobaran api untuk kembali sharing kepada anak-anak SOS Desa Taruna (Kinderdorf), sebuah "panti asuhan" di Cibubur adalah jawabannya. Sejak beberapa hari yang lalu ada dorongan yang kuat berbisik untuk kembali berbagi dengan anak-anak di sana. Kalau tahun 1990-an saya berdiri di antara mereka untuk "mengajar" bahasa Inggris, sekarang saya merasa perlu berbagi dengan mereka tentang perjalanan hidup profesional yang saya alami. Istilah kerennya saya akan membuat vocational program. Sebagai praktisi Public Relations, saya akan mencoba menularkan semangat kepada anak-anak SOS untuk menjadi corong bagi tempat ini, tempat yang penuh dilema bagi mereka. Mereka akan belajar menjadi duta yang percaya diri; agar makin banyak orang datang ke sana dan berbagi cinta dengan mereka.

Saya bersyukur karena mengalami Paskah, bukan hanya merayakannya. Selamat Paskah. Tuhan memberkati.

Paskah 2007

Friday, April 6, 2007

Cinta hasilkan sebuah artikel

Artikel ini dimuat di Harian Kompas lebih dari 10 tahun yang lalu. Saya angkat di blog ini buat inspirasi teman-teman, bahwa cinta ternyata bisa melahirkan sebuah artikel. Awalnya sederhana saja. Waktu itu kami belum pacaran dan dia tahu saya seorang copywriter. Karena kebetulan dia suka motret, akhirnya dia kepikiran untuk nulis artikel berdua. Mungkin biar sering ketemu kali ya hehehe...

Kisah cintanya sendiri sih sudah usang, karena kami sudah memilih untuk melanjutkan hidup sendiri-sendiri. Tidak ada penyesalan karena kami bahagia dengan pilihan kami masing-masing. Salah satu kekuatan cinta adalah membawa kebahagiaan bukan?

Sekedar info, Chris Maryanto adalah saya, perempuan tulen. Nama belakang adalah nama keluarga (ayah) yang selalu saya pakai karena saya bangga dengan beliau. Itu salah satu cara saya mengungkapkan cinta dan respek saya terhadap beliau.

Selamat membaca!

KOMPAS - Minggu, 19 Mar 1995 Halaman: 20 Ukuran: 7232
Penulis: MARYANTO, CHRIS/PANJAITAN, EDWARD

FOTOGRAFI IKLAN

BAGAIMANA menciptakan foto yang baik untuk sebuah iklan? Dan bagaimana membuat foto yang baik untuk sebuah iklan? Kedua pertanyaan di atas sekilas tampak sama, namun sesungguhnya berbeda. Yang pertama menekankan pada strategi periklanan (advertising strategy) sedang yang ke-2 menekankan pada teknis fotografinya. Singkatnya, keberadaan suatu karya foto untuk sebuah iklan tidak lepas dari "apa yang ingin ditampilkan/ditunjukkan, dan bagaimana menampilkannya". Itulah yang menjadi inti persoalan dalam fotografi iklan.

Disadari atau tidak, keberadaan iklan memberi subsidi biaya bagi para pembaca untuk dapat menikmati kehadiran informasi aktual di halaman-halaman media cetak seperti yang Anda baca ini. Tanpa iklan, harga yang harus dibayar untuk satu eksemplar media cetak mungkin akan menjadi berlipat ganda bahkan puluhan kali lipat. Lebih jauh lagi pengusaha media cetak bisa jadi bakal cepat gulung tikar jika tidak didukung iklan yang menjadi penyumbang terbesar dalam menopang kelangsungan perusahaan.

Diakui atau tidak, iklan memberi sumbangan penting bagi perkembangan ekonomi nasional. Bahkan, tanpa iklan (di samping iklan cetak) seperti spanduk, neon box, dan papan reklame lainnya, kota-kota besar akan menjadi sepi. Itulah iklan. Perkembangan dunia periklanan tidak lepas dari kemajuan bidang fotografi atau teknologi olah citra. Masing-masing berkembang secara simultan dan berdampak positif bagi perkembangan industri media cetak. Tanpa dukungan teknologi fotografi, dunia periklanan mungkin akan mandek. Sebagai konsekuensinya, wajah media cetak mungkin tidak akan sesemarak seperti sekarang yang keberadaannya sangat bergantung pada kehadiran iklan.

Bayangkan bila suatu media cetak hanya berisi tulisan-tulisan saja, tanpa sisipan satu foto pun. Bisa jadi, artikel yang sebenarnya menarik menjadi terlewatkan begitu saja. Itu sebabnya,setiap media cetak sekarang dapat dipastikan berisi foto (foto-foto)yang porsinya bahkan bisa melebihi kandungan beritanya.

Foto iklan
Dalam dunia fotografi, nilai sebuah foto secara umum sangat ditentukan faktor estetika dan kualitas citranya. Namun, foto-foto yang meraih penghargaan dalam suatu kontes fotografi, belum tentu dapat dipakai untuk sebuah iklan. Yang lebih berperan bagisebuah foto dalam periklanan adalah pesan yang mau disampaikan. Di sinilah perbedaannya. Jadi, foto yang baik untuk sebuah iklan adalah foto yang dapat membawakan misi khusus yang disampaikan secara visual kepada pembacanya. Dalam hal ini foto iklan harus dapat menelegramkan pesan yang dibawanya, serta membangkitkan rasa ingin tahu orang yang melihatnya.

Bila seseorang mempunyai ide cemerlang yang dapat dituangkan pada suatu karya foto, maka foto tersebut dapat memberi daya tarik khusus bagi para pembaca. Semakin banyak cerita yang dapat dimasukkan ke dalam sebuah foto, akan semakin tinggi daya tariknya.
Karena pentingnya daya tarik visual, bahkan ada ungkapan "gambar yang baik bicara lebih dari seribu kata". Ungkapan tersebut akan sangat tepat diterapkan dalam menciptakan suatu foto iklan. Oleh karena itu unsur daya tarik foto harus dapat diciptakan untuk menghasilkan foto iklan yang baik. Sekarang tinggal bagaimana
Anda merealisasikannya.

Sebuah foto dalam iklan tidak dapat berdiri sendiri. Judul iklan merupakan faktor penting lain yang tak dapat diabaikan dalam sebuah iklan. Ilustrasi (foto atau gambar lukisan) harus sejalan dengan judul iklan. Dalam hal ini diperlukan kerja sama antara copywriter (pembuat teks iklan) dan art director (orang yang bertanggung jawab atas tampilan iklan secara keseluruhan). Namun seperti dikatakan Ogilvy, seorang pakar periklanan terkenal dari Amerika, "Tidak ada ketentuan mutlak bahwa iklan harus tampil seperti iklan." Jadi bukan tak mungkin jika Anda menemukan iklan dengan foto dan letak judul iklan yang tidak seperti
kebanyakan iklan pada umumnya, tapi tetap mampu menggelitik rasa ingin tahu pembaca.

Kebanyakan pembaca iklan akan melihat foto atau gambar terlebih dahulu, lalu judul, dan kemudian teksnya. Itu sebabnya, keberadaan foto dalam sebuah iklan sangat berperan karena memikul tanggung jawab besar dalam mencetak sukses tidaknya sebuah iklan. Jacques Seguela, orang iklan paling kondang di Eropa, yang dijuluki "Si Gila Iklan", misalnya. Ia berhasil menggiring Francois Mitterand menjadi Presiden Perancis sejak 1981 lewat kampanye iklannya, berupa poster yang menampilkan foto Mitterrand berdiri di sebuah jam raksasa di kota asalnya, dengan kata-kata "Kekuatan yang Tenang". Kampanye yang dibuat Seguela merupakan bukti fungsi foto dalam iklan tidak hanya untuk menjual. Foto dalam iklan bisa juga menampilkan impresi tersendiri bagi pembacanya dan akhirnya dapat mengundang decak kagum jika di dalamnya terdapat konsep kreatif yang brilian.

Foto lebih berhasil
Para pakar periklanan membuktikan foto akan lebih berhasil dibanding gambar lukisan. Sebuah contoh diperlihatkan pada iklan mobil Volvo berikut. Secara gamblang, iklan tersebut menampilkan body Volvo dalam keadaan ringsek di bagian depan dan belakang. Realitas ini berani dan kontradiktif dibanding kebanyakan pengiklan
otomotif yang selalu menampilkan mobil mulus tanpa cacat. Dengan dukungan judul iklan We Design Every Volvo To Look Like This, terdengar makin lantanglah teriakan pesan iklan yang menjual keselamatan bagi siapa pun yang berada di dalamnya.

Melalui foto diperlihatkan, akibat tabrakan keras hanya bagian depan dan atau belakang saja yang ringsek. Dengan mudah pembaca iklan akan melihat pesan yang disampaikan melalui contoh foto itu, menjanjikan perlindungan keselamatan. Sebuah eksekusi brilian untuk sebuah konsep sederhana: keselamatan berkendaraan.
Selain contoh yang dibicarakan di atas, masih banyak karya foto iklan yang dapat dihasilkan. Namun, secara umum dapat disimpulkan, salah satu (atau lebih) dari unsur-unsur berikut harus disertakan jika ingin menghasilkan suatu foto iklan yang baik,
yaitu:
* Dapat menarik perhatian pembaca
* Dapat memperkenalkan subjek iklan
* Membangkitkan rasa ingin tahu, sehingga memancing pembaca
membaca judul iklan
* Menciptakan kesan lebih baik terhadap produk atau pemasang
iklan
* Menekankan/menonjolkan kelebihan atau keistimewaan produk
* Mengandung unsur-unsur yang dijelaskan dalam teks iklan
* Meyakinkan pembaca akan kebenaran produk atau pernyataan pada teks iklan

Melihat pesatnya perkembangan dunia iklan dan teknologi fotografi yang makin hari makin canggih, fotografi iklan merupakan bidang yang sangat menantang untuk ditekuni. Berminat? ***
(Chris Maryanto, pembuat teks iklan, dan Edward Panjaitan, penggemar fotografi)

Foto:
Tag Heuer

BERBICARA - Foto iklan yang baik harus mampu berbicara mewakili produk yang diiklankan. Iklan jam tangan Tag Heuer terbaru di atas, segera
menarik perhatian dan membuat orang berpikir menerjemahkan arti kata-kata dan hubungannya dengan ketepatan waktu.

Love changes everything

Lyric and Music: Andrew Lloyd Webber

Love,
Love changes everything:
Hands and faces,
Earth and sky,

Love,
Love changes everything:
How you live and
How you die

Love
Can make the summer fly,
Or a night
Seem like a lifetime.


Yes, Love,
Love changes everything:
Now I tremble
At your name.
Nothing in the world will ever
Be the same.


Love,
Love changes everything:
Days are longer,
Words mean more.

Love,
Love changes everything:
Pain is deeper
Than before.

Love
Will turn your world around,
And that world
Will last for ever.

Yes, Love,
Love changes everything,
Brings you glory,
Brings you shame.
Nothing in the
World will ever
Be the same.

Off
Into the world we go,
Planning futures,
Shaping years.

Love,
Bursts in, and suddenly
All our wisdom
Disappears.

Love
Makes fools of everyone:
All the rules
We make are broken.

Yes,
Love,
Love changes everyone.
Live or perish
In its flame.
Love will never,
Never let you
Be the same.