Friday, June 13, 2008

Ck ck ck... hebat!

Aku mau sharing soal kekagumanku pada Dan n Tum. Hari ini aku dibuat kaget senang karena baru siang tadi mereka bilang mau ngiderin gula (baca: jual gula), hanya sekitar satu jam kemudian sudah pulang dengan tas plastik kosong. Artinya gula yang dibawa sudah ludes.
"Habis bu," kata Dar ceria.
"Wah...senang dong. Bawa berapa?"
"22 kilo, bu," Tum menyambung.
“Hebat!”
Wow... 22 kg gula ludes dalam tempo sesingkat itu. Ini seperti rekaman ulangan di hari Senin dan Rabu.

Can you imagine? Hanya dalam tempo sekitar 3 jam mereka bisa melakukan transaksi jual-beli gula sekitar 50 kg. Tentu bukan nilai nominal yang membuat aku kagum, tapi usaha mereka menjual 50 kg. Jumlah yang tidak sedikit buatku. Dalam tiga hari itu mereka sudah belajar praktek bisnis, langsung terjun bebas di lapangan. Tanpa teori macam2. Aku hanya ajarkan mereka untuk percaya kepada orang lain dan berbagi dengan orang lain (jangan serakah). Bikin sales lead biar gak buang2 waktu.

Bidikan mereka tepat. Kampung di sebelah kompleksku adalah sasaran mereka. Harga lebih murah dari pasar. Salesmanship mereka juga mungkin mulai terasah. Mereka juga belajar membuat keputusan di lapangan. Ini terbukti dengan harga gula hari ini yang lebih rendah lima ratus perak dari kemarin. Aku makin percaya, siapapun bisa berbisnis. Asal mau. Asal berani. Semua bisa dipelajari dan guru yang paling guru adalah masuk ke dalam medan transaksi. Berhadapan langsung dengan para pembeli, clients, customers, consumers, buyers, whatever!

Aku melihat masih ada 10 kg gula di dapur tapi mereka memutuskan akan mengembalikan kepada supplier karena tampaknya kualitas kurang bagus. Wow... Dar dan Tum juga bicara kualitas barang dagangannya. Isn't that great???

May all your dreams come true Dar... Tum...!

PS. Rohmani merasa bersalah kepada dua partner bisnisnya karena belum bisa ikut jadi sales. Well... no worry Rohmani... minggu ini memang banyak orang yang harus kamu antar.

PS. (lagi) Adikku, Yudhi, sudah mulai jawil2 untuk empower pembantunya, Ika. Menurut laporan isterinya, Tina, dia kehilangan benang segulung. Mungkin Ika pun ingin belajar jahit karena pernah melihat Dar dan Tum belajar menjahit aplikasi. Mungkin sekarang gulungan benang itu masih digenggamnya atau sudah jadi sulaman di bantal tidurnya hehehe... manusia yang satu ini memang agak kocak soalnya hahaha....

No comments: